Ibadah korban merupakan suatu ibadah yang sangat digalakkan didalam islam,khususnya bagi mereka yang berkemampuan dari segi kewangan.Ibadah korban telah disyariatkan oleh Allah SWT pada tahun kedua Hijrah.
Firman Allah SWT:
“Sesungguhnya kami (ALLAH) telah
memberi engkau (wahai Muhammad) kebaikan yang banyak. Maha sembahyanglah
engkau
karena Tuhanmu dan sembelihlah (korbanmu)”.(QS.Al-kautsar 1-2)
Dari segi bahasa:
·
Rambut yang berada dikepala bayi yang baru dilahirkan
·
Berarti “pertolongan”
Dari segi syarak:
·
Menyembelih kambing atau biri-biri untuk bayi yang
baru dilahirkan
·
Kadang-kadang,kambing yang disembelih itu disebut juga
aqiqoh
Aqiqah dalam istilah agama adalah
sembelihan untuk anak yang baru lahir sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah
SWT dengan niat dan syarat-syarat tertentu. Oleh sebagian ulama ia disebut
dengan nasikah atau dzabihah (sembelihan).Hukum aqiqah itu sendiri menurut kalangan Syafii dan Hambali adalah
sunnah muakkadah. Dasar yang dipakai oleh kalangan Syafii dan Hambali dengan
mengatakannya sebagai sesuatu yang sunnah muakkadah adalah hadist Nabi SAW.
"Anak tergadai dengan aqiqahnya. Disembelihkan untuknya pada hari ketujuh
(dari kelahirannya)"
Hukum
aqiqah adalah sunnah mu’akkad. Aqiqah bagi anak laki-laki dengan dua ekor
kambing, sedangkan bagi wanita dengan seekor kambing. Apabila mencukupkan diri
dengan seekor kambing bagi anak laki-laki, itu juga diperbolehkan. Anjuran
aqiqah ini menjadi kewajiban ayah (yang menanggung nafkah anak, pen). Apabila
ketika waktu dianjurkannya aqiqah (misalnya tujuh hari kelahiran, pen), orang
tua dalam keadaan faqir (tidak mampu), maka ia tidak diperintahkan untuk aqiqah.
Karena Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Bertakwalah kepada Allah
semampu kalian” (QS. At Taghobun: 16)
Namun
apabila ketika waktu dianjurkannya aqiqah, orang tua dalam keadaan
berkecukupan, maka aqiqah masih tetap jadi kewajiban ayah, bukan ibu dan bukan
pula anaknya.
No comments:
Post a Comment