Friday, May 13, 2016

Memahami mimpi menurut islam

 
 Mimpi, semua orang kenal dengan yang namanya mimpi, termasuk saya dan Anda yang saat ini sedang membaca postingan ini.
Contoh sederhana, ketika Anda membayangkan kelak dimasa depan Anda ingin memiliki rumah, mobil atau bercita-cita ingin menjadi orang terkenal, biasanya tindakan atau perbuatan seperti itu bisa disebut mimpi. “aku bermimpi suatu saat nanti akan ….” ya! seperti itulah ungkapannya.
Contoh lainnya :  ”Tadi malam saya bermimpi mendapatkan banyak buku bacaan tentang sukses dimasa muda, di mimpi itu saya mendapatkan buku dengan cuma-cuma, tapi pas terbangun ternyata di tempat tidur saya terdapat buku-buku bacaan yang tadi malam saya baca”, nah ilustrasi tersebut bisa kita sebut MIMPI.
Dengan dua contoh diatas kira-kira Anda bisa memahami bahwa sebutan MIMPI biasanya di tujukan untuk dua hal tersebut.
Dengan demikian pengertian MIMPI secara sederhana bisa kita simpulkan seperti ini :
Mimpi = keinginan, cita-cita, harapan dan khayalan untuk suatu hal yang ingin terjadi di masa depan
Mimpi = Gambaran aktivitas atau kejadian yang terjadi pada saat seseorang tidur.
Adapun Wikipedia mengartikan mimpi sebagai berikut :
Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatanpendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (rapid eye movement/REM sleep).
Dalam sharing kali ini, saya ingin mencoba mengajak pembaca memahami lebih jauh mengenai mimpi berdasarkan islam, karena tidak ada suatu ilmu yang kadar kepastiannya melibihi ilmu islam (ilmu yang berdasarkan kepada firmah Allah yang terdapat di Al-qur’an.
Beberapa ayat alquran yang menyebutkan perihal mimpi :
Dan (ingatlah), ketika Kami wahyukan kepadamu: “Sesungguhnya (ilmu) Tuhanmu meliputi segala manusia.” Dan Kami tidak menjadikan mimpi yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon kayu yang terkutuk dalam Al Quran. Dan Kami menakut-nakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka. (QS. Al-Israa : 60)
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. Ashshaaffaat: 102)
Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari ta’bir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Ya’qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang bapakmu[743] sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. Yusuf : 6)
Dari beberapa ayat diatas bisa kita cermati, bahwa mimpi adalah suatu perkara yang dikenal dalam islam, dan lebih dari itu Allah subhanahu wata’la memberikan beberapa kelebihan kepada nabiNya, yaitu kemampuan untuk menta’wil atau menterjemahkan maskud dari mimpi. salah satunya kepada nabi Yusuf ‘alaihi salam, yang kita kenal memiliki mu’jizat menafsirkan mimpi.
Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari ta’bir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Ya’qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang bapakmu[743] sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha BijaksanDan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari ta’bir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Ya’qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang bapakmu[743] sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana
Beberapa Hadits yang menyebutkan perihal mimpi :
dari Abu Sa’id Al-Khudri, bahwa sesungguhnya dia mendengar Nabi saw bersabda:
“Apabila sesorang dari kamu memihat suatu mimpi yang menyenangkan maka sesungguhnya mimpi itu hanyalah dari Allah swt, maka hendaknya ia memuji Allah swt (bertauhid) atas mimpinya dan hendaknya ia memberitahukannya. Dan apabila ia melihat tidak demikian dari yang tidak menyenangkannya maka sesungguhnya mimpi itu hanyalah dari syaitan, maka hendaklah ia memohon perlindungan (ta’awwudz kepada Allah swt) dari keburukannya dan janganlah menuturkannya kepada seseorang, maka mimpi itu tidak membahayakannya (madharat).” (HR : Bukhari)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,yang artinya :
“Tidaklah tinggal dari tanda-tanda kenabian kecuali berita-berita gembira”. Para shahabat bertanya :”apa itu berita-berita gembira?”, Rasulullah saw bersabda: “mimpi yang baik” (hr. Bukhari).
diriwayatkan bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi saw:
“Sesungguhnya saya telah bermimpi (melihat) kepalaku telah terputus (dari badanku) lalu saya mengikutinya dari belakang, maka Nabi saw mencelanya dan bersabda : “janganlah kamu ceritakan (kepada orang lain) permainan syaithan terhadapmu di dalam mimpi(mu)” (HR. Muslim)
Dari beberapa hadits diatas bisa kita simpulkan bahwa mimpi terbagi kedalam dua
  1. Mimpi baik 
  2. Mimpi buruk

No comments:

Post a Comment